Langsung ke konten utama

PKBM Garda Terakhir Sistem Pendidikan Nasional

Teddy Yulianto, pendiri Yayasan Teddy Yulianto foto: poskotanews.com/

JAKARTA –  Kepala Sudin Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Pendidikan Masyarakat (Dikmas) Jakarta Selatan Joko Sugiarto mengungkapkan, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) merupakan garda terakhir sistem pendidikan nasional 12 tahun untuk bisa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

“Keberadaan PKBM, sebagai bukti peran serta masyarakat dalam menciptakan kehidupan berbangsa dan bernegara yang cerdas. Ini sesuai dengan tema Hari Anak Nasional (HAN) dan Hari Anak Internasional (HAI) 2018,” ungkapnya.

Menurut Joko, PAUD merupakan dasar pendidikan akhlak dan pembentukan karakter anak. Tentunya cara mendidiknya harus disesuaikan dengan dunia anak-anak.

“Melalui permainan edukatif, kerjasama, kemandirian dan kreativitas yang nantinya akan menjadi bekal kehidupan anak di masa mendatang,” katanya.

Di PKBM, ada progran kesetaraan, yaitu Paket A (SD), Paket B (SMP), Paket C (SMA), dan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) untuk program literasi.

“Diharapkan, program ini dapat mendukung keberlanjutan pendidikan di masyarakat. Selain itu ada Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) yang mengajarkan masyarakat untuk bersaing di dunia kerja,” tandasnya.

Sementara, Teddy Yulianto, pendiri Yayasan Teddy Yulianto Senin (8/10/2018) mengatakan, PKBM merupakan salah satu solusi bagi anak-anak putus sekolah untuk mengejar ketertinggalan dalam kebutuhan pendidikan.

“Penyebab putus sekolah tidak hanya karena persoalan ekonomi saja, tapi bisa disebabkan perceraian orangtua, pergaulan bebas. Selain itu tak adanya waktu anak-anak bersekolah karena terpaksa harus bekerja, dan banyak lagi,” kata caleg DPRD DKI dari PPP Dapil Jaksel ini.

Teddy menambahkan, PKBM bisa dijadikan sarana alternatif bagi anak-anak yang tidak berminat belajar secara formal. Mereka bisa mempelajari bidang yang mereka minati seperti seni.

Yayasan Teddy Yulianto mendukung peningkatan taraf pendidikan di masyarakat. Sejak tahun 2008, Yayasan Teddy Yulianto telah mendirikan Flying Star di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan yang concern terhadap kepedulian pendidikan anak-anak di usia dini, serta mendirikan PKBM Starisa.

“Saat ini Flying Star menampung 20 anak dari keluarga tidak mampu. Alhamdulillah, mereka sudah fasih berbahasa Inggris,” ujarnya. (tiyo/tri)

sumber: https://poskotanews.com/2018/10/08/pkbm-garda-terakhir-sistem-pendidikan-nasional/ 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEJARAH BERDIRINYA PKBM DI INDONESIA

SEJARAH BERDIRINYA  PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT  (PKBM)  Sejak deklarasi Dunia tentang ”Pendidikan Untuk Semua (Education for all)” di jomtien, Thailand Tahun 1990 oleh 155 negara, gagasan Community Learning Center (CLC) mulai dikembangkan di berbagai negara. CLC digagas sebagai bentuk keikutsertaan/partisipasi masyarakat dalam menyediakan pendidikan bagi semua kalangan khususnya masyarakat yang tidak dapat terjangkau pendidikan formal.  Jepang telah mengenal semacam CLC yang disebut Kominkan sejak tahun 1948, sebagai bagian dari bentuk kebangkitan kembali masyarakatnya. Diprakarsai oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, dengan terlebih dahulu melalui berbagai upaya dan penelitian untuk mencari model yang tepat, di indonesia sosialisasi CLC dimulai tahun 1997, selanjutnya indonesia menyebutnya sebagai Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).  Awal tahun 1998, di tengah-tengah situasi krisis negara yang sangat parah, sebagian kelompok masyarakat di indonesia menyambut gagasan

Nur Khasanah, Sukses Mengelola PKBM RNJ, Ingin Mendirikan Universitas

Nur Khasanah, S.Pd.i, Kepala Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Ristek Nusantara Jaya mengkalim memiliki siswa terbanyak se-DKI Jakarta untuk kriteria lembaga penyelenggara pendidikan nonformal. Walapun mereka bersekolah di lembaga pendidikan nonformal, seperti di PKBM Ristek Nusantara Jaya, namun ijazahnya sama dengan ijazah lulusan SMA formal, yaitu ijazah negara. Sehingga, lulusan Paket C (setara SMA) dari PKBM ini dapat melanjutkan kuliah di perguruan tinggi negeri atau swasta di Indonesia. Bahkan dapat digunakan sebagai syarat melanjutkan kuliah di luar negeri. PKBM Ristek Nusantara memiliki gedung sekolah megah tiga lantai di Jalan Jatinegara IX Nomor 45, Jakarta Pusat, dengan fasilitas ruangan ber-AC. Sungguh prestasi membanggakan bagi pejuang pendidikan di lembaga pendidikan nonformal yang dicapai Nur Khasanah, selain telah membuka cabang PKBM RNJ di Tangerang, Depok, dan Cikarang. Gedung PKMB RNJ Torehan keberhasilan yang diraih Nur Khasanah dalam mengelola PKBM

VISI MISI DAN TUJUAN PKBM CENDIKIA NUSANTARA

Visi PKBM Cendikia Nusantara adalah: Membangun masyarakat Cerdas, Modern yang menguasai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, dan Religius sehingga terbentuk manusia seutuhnya (insan kamil) yang berahlak mulia Misi PKBM Cendikia Nusantara  adalah: Senantiasa belajar, mandiri untuk pengembangan diri Mendidik masyarakat yang cerdas Membangun masyarakat modern Menyiapkan mutu lulusan yang unggul dan berahlak mulia Membangun kewirausahaan Tujuan PKBM Cendikia Nusantara : Menuju masyarakat Indonesia cerdik-cendikia berakhlakul karimah, sehat jasmani-rohani, dengan mengadakan program pendidikan nonformal dan pengembangan program pelatihan kecakapan hidup.