Nur Khasanah, S.Pd.i, Kepala Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Ristek Nusantara Jaya mengkalim memiliki siswa terbanyak se-DKI Jakarta untuk kriteria lembaga penyelenggara pendidikan nonformal. Walapun mereka bersekolah di lembaga pendidikan nonformal, seperti di PKBM Ristek Nusantara Jaya, namun ijazahnya sama dengan ijazah lulusan SMA formal, yaitu ijazah negara. Sehingga, lulusan Paket C (setara SMA) dari PKBM ini dapat melanjutkan kuliah di perguruan tinggi negeri atau swasta di Indonesia. Bahkan dapat digunakan sebagai syarat melanjutkan kuliah di luar negeri.
PKBM Ristek Nusantara memiliki gedung sekolah megah tiga lantai di Jalan Jatinegara IX Nomor 45, Jakarta Pusat, dengan fasilitas ruangan ber-AC. Sungguh prestasi membanggakan bagi pejuang pendidikan di lembaga pendidikan nonformal yang dicapai Nur Khasanah, selain telah membuka cabang PKBM RNJ di Tangerang, Depok, dan Cikarang.
Gedung PKMB RNJ
Torehan keberhasilan yang diraih Nur Khasanah dalam mengelola PKBM RNJ, tak semanis dan seindah bila mendengar penuturannya ketika memulai dari nol pendirian PKBM tersebut. Bagaimana duka suka yang dialami wanita dua putra ini, berikut petikan wawancara Syarifudin Bachwani dan Eko Adi Prihantoro dari Majalah Visioneer.
Bagaimana awalnya Anda mendirikan PKBM Ristek Nusantara Jaya?
Sebelum mendirikan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Ristek Nusantara Jaya, saya bersama suami mendirikan Lembaga Pendidikan Komputer (LPK) Ristek Nusantara tahun 2005. Namun, sejak program pendidikan sekolah mulai diajarkan di sekolah-sekolah, peserta kurus di Ristek Nusantara mulai berkurang.
Berbekal dari LPK Ristek Nusantara, saya mencoba membuat proposal untuk pengajuan pendirian yayasan ke notaris, sekaligus mengurus izinnya ke Suku Dinas Pendidikan DKI Jakarta. Alhamdulillah izin pendirian yayasan itu disahkan, terbentuklah Yayasan Pendidikan Ristek Nusantara Jaya. Dari yayasan itu saya kemudian mendirikan PKBM Ristek Nusantara Jaya (RNJ).
Dalam ikhtiar mencari peserta didik yang ingin bersekolah nonformal di PKBM RNJ, saya membuat selebaran dan brosur, yang saya sebarkan ke rumah-rumah penduduk hingga ke perkantoran-perkantoran di Jakarta. Seiring berkembangnya era informasi teknologi, saya juga mempublikasikan keberadaan PKBM RNJ di media sosial.
Beberapa warga yang membaca informasi tersebut, ternyata ada yang baru mengetahui bahwa PKBM RNJ dapat menerima peserta didik bagi mereka yang telah putus sekolah untuk melanjutkan ke program pendidikan kesetaraan Paket C (setingkat SMA). Karena ada juga Ibu-ibu dan Bapak-bapak yang sudah berumah tangga dan putus sekolah baru mengetahui bahwa mereka bisa melanjutkan sekolah melalui program pendidikan kesetaraan.
Nur Khasanah sedang memeriksa berkas calon siswa paket C
Di mana sekretariat LPK Ristek Nusantara diselenggarakan?
Saya menyelenggarakan pendidikan kursus komputer di rumah. Pesertanya macam-macam, ada dari kalangan pelajar sampai karyawan. Materi kursus yang kami berikan yaitu program office, seperti word, excel, powerpoint, dan lainnya. Sebagian besar peserta kurus komputer mengetahui LPK Ristek Nusantara dari iklan yang kami publikasikan di internet. Barulah pada tahun 2009 saya mendirikan PKBM RNJ.
Bisa diceritakan duka suka kali pertama mendirikan PKBM RNJ?
Saya memulainya dari nol, paling muridnya per tahun ajaran yang mendaftar di PKBM RNJ hanya sepuluh orang. Muridnya pun dari tetangga-tetangga di rumah saya, dan ada juga dari daerah lain yang bekerja di Jakarta Pusat. Dari tujuh peserta didik itu, sebanyak tiga orang mengikuti program kesetaraan Paket B (setingkat SMP), dan tujuh orang mengikuti Paket C.
Saya pun mengurusi semua kegiatan di PKBM, mulai dari bersih-bersih ruangan untuk belajar, menyiapkan materi pembelajaran, hingga mengantarkan peserta didik yang ingin mengikuti ujian. Karena muridnya masih sedikit, saya manfaatkan salah satu ruangan di rumah saya untuk kegiatan belajar dan mengajar.
Bersama pengurus dan tenaga pengajar
Setelah kita menyebar brosur serta menginformasikannya di internet, seiring berjalannya waktu banyak pihak lain yang mengetahui PKBM RNJ. Sehingga banyak warga yang mendaftar di PKBM ini.
Bagaimana penyiapan modul sebagai bahan materi pembelajaran kepada peserta didik?
Kebetulan ada yang menawarkan modul pembelajaran untuk pendidikan di luar sekolah formal kepada saya. Dari beberapa modul yang saya terima, kemudian saya pelajari materi pelajaran mana saja yang bagus, singkat, bahasanya mudah dipahami para siswa.
Penyiapan tenaga tutor?
Awalnya tenaga tutor dari pengajar yang sebelumnya memberikan kursus komputer di LPK Ristek Nusantara. Karena waktu itu siswanya belum banyak. Tapi sekarang PKBM RNJ muridnya sudah banyak, mungkin yang terbanyak se-DKI Jakarta untuk pendidikan nonformal.
Mata pelajaran apa saja yang diberikan untuk program pendidikan Paket A, B, dan C?
Mata pelajaran yang diberikan disesuaikan dengan lima mata pelajaran yang akan diujiankan. Tapi, kami berikan pula materi tambahan pembelajaran lainnya. Yang intinya mata pelajaran untuk Paket A, ada mata pelajaran matematika, bahasa Indonesia, PKN, IPA, dan IPS. Untuk Paket B, ada mata pelajaran bahasa Indonesia, bahasa Inggris, matematika, PKN, IPA, dan IPS.
Kemudian untuk Paket C, ada jurusan IPA dan IPS. Mata pelajaran untuk jurusan IPA, ada mata pelajaran kimia, fisika, biologi. Untuk pelajaran IPS, ada mata pelajaran sosiologi, geografi, dan ekonomi, pendidikan kewarganegaraan, matematika, bahasa Indonesia, dan bahasa Inggris. Masing-masing jurusan ada tujuh mata pelajaran.
Peserta didik PKBM RNJ menikuti ujian Kesetaraan Paket C
Untuk pendidikan life skills, kita berikan pelajaran LDK (Latihan Dasar Kepemimpinan). Para siswa dikumpulkan, kemudian diberikan pendidikan keterampilan. Mereka juga diberikan materi pengetahuan tentang bagaimana sikap dan seharusnya menjadi seorang pemimpin. Kemudian ada juga hijab class, yaitu mengenai teknik menggunakan hijab yang baik dan benar, tapi tetap terlihat anggun dan cantik.
Bagaimana ceritanya ketika PKBM RNJ akan mengikuti sertifikasi sebagai lembaga penyelenggara pendidikan nonformal?
Kebetulan pemberkasannya sudah selesai. Awalnya kami hanya mengajukan sertifikasi untuk program pendidikan kesetaraan Paket B dan Paket C. Karena di wilayah Jakarta Pusat II belum ada Paket A yang terakreditasi, maka kami mengajukan pula sertifikasi untuk Paket A.
Latar belakang orangtua atau kakek pernah ada yang menjadi guru?
Orangtua saya bukan guru. Saya sendiri sejak kecil disekolahkan di sekolah formal Islam, mulai dari madrasah, tsanawiyah, dan seterusnya. Menurut Bapak saya, ilmu apapun bisa dipelajari, tapi harus ada basiik ilmu dari Al Quran. Orangtua saya itu pendidikan agamanya kuat. Kami, anak-anaknya, diberikan kebebasan untuk mengikuti kursus apapun, yang penting kami harus bisa mengaji, shalat, pokoknya pelajaran agama jangan ditinggalkan. Saya juga sempat mondok (mengikuti pendidikan di pesantren), karena orangtua saya punya pondok pesantren di Semarang.
Fasilitas pendukung untuk kegiatan belajar dan mengajar di PKBM RNJ?
Selain ada tenaga pengajar, ruang kelas, juga ada fasilitas komputer, lab untuk belajar bahasa Inggris. Kami juga sedang menyiapkan proyektor di ruang kelas, seperti dilakukan dosen ketika menjelaskan mata kuliah kepada mahasiswanya.
Big dream Anda setelah mendirikan PKBM RNJ?
Saya berkeinginan menyelenggarakan pendidikan seperti di universitas. PKBM RNJ kan sudah menyelenggarakan program pendidikan kesetaraan Paket A, B, dan C atau setingkat SD, SMP, dan SMA. Mudah-mudahan, jika Allah meridhio, saya bisa mendirikan sebuah universitas.
Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS)
Hanya sekarang Kemendikti sedang moratorium izin untuk pendirian universitas yang baru. Namun ada kebijakan bagi mereka yang ingin mendirikan universitas bisa membeli izin universitas yang sedang berjalan, tapi kondisi aktivitas di universitas tersebut ibaratnya sudah tidak berjalan maksimal.
Jika terkabul, saya ingin mendirikan Universitas Ristek Nusantara Jaya. Bagi peserta didik yang telah lulus dari tingkat SMA, dapat melanjutkan ke universitas ini. Jika Allah meridhoi, saya juga ingin mendirikan pondok pesantren hafidz Al Quran.
PKBM RNJ memiliki cabang pendidikan nonformal di daerah?
PKBM Ristek Nusantara Jaya melayani pendaftaran siswa baru secara online, selain mereka bisa datang langsung ke sekretariat PKBM. Ternyata, banyak yang menelpon dari daerah lain yang memberitahukan bahwa di daerahnya belum ada PKBM. Akhirnya kami mencoba membuka cabang PKBM di Tangerang, yaitu di Jalan Binong Raya RT 006 RW 02 Curug Tangerang, Kelurahan Kedaung, Kecamatan Sawangan Depok (seberang Hotel Paragon).
Setelah itu, kami juga membuka cabang di Depok, yaitu di Jalan Abdul Wahab RT 004 RW 07, Kelurahan Kedaung, Kecamatan Sawangan Depok (samping Pemancingan Cinangka Indah). Kemudian buka cabang di Cikarang, yaitu di Jalan Ki Asnawi RT 003 RW 05, Kelurahan Kali Jaya, Kecamatan Cikarang Barat, Bekasi. Insya Allah dalam waktu dekat kami akan membuka cabang di Yogyakarta dan di Bali.
Nur Khaasanah sedang memberikan pengarakan kepada pesesrta didik yang mengikuti LDKS
Kebijakan Anda bila ada calon peserta didik dari kalangan kurang mampu ingin melanjutkan pendidikan di PKBM RNJ?
Kami akan membantunya. Jadi, bagi anak-anak yang berasal dari keluarga tidak mampu ingin melanjutkan pendidikan, entah di Paket A, B, atau C, akan kami bantu. Misalkan saya minta urus surat keterangan tidak mampu dari RT, RW di tempat tinggalnya. Yang penting bagi kami ada semangat dia untuk melanjutkan sekolah.
Faktor apa saja yang menyebabkan para peserta didik mau melanjutkan pendidikan paket kesetaraan, baik untuk Paket A, B, dan C di PKBM RNJ?
Faktornya macam-macam ya. Ada siswa yang sudah menjadi artis, lalu waktu dia sangat padat untuk syuting, sehingga mengalami kendala jika menempuh pendidikan di sekolah formal. Akhirnya dia memutuskan mengambil program home schooling dari PKBM RNJ. Kemudian ada juga siswanya yang sudah menjadi atlet, lalu ada yang hanya lulus SMP di sekolah formal kemudian dia bekerja. Karena ingin mendapatkan pekerjaan yang bagus dan gaji yang bagus, bahkan ada yang ingin melanjutkan kuliah, akhirnya mereka mengikuti pendidikan Paket C di PKBM ini.
Selain itu, ada juga yang baru kelas satu putus sekolah, bahkan ada yang hampir mengikuti ujian berhenti sekolah, lalu melanjutkan pendidikan kesetaraan Paket A (setingkat SD) di PKBM ini. Jadi banyak faktor. Ada yang memang anaknya ketika sekolah di formal sering bolos sekolah, ada yang bermasalah dengan gurunya, ada pula yang beranggapan bersekolah di formal itu harus mengikuti pelajaran yang harus dipelajari.
PKBM RNJ juga sudah menjalin kerja sama dengan beberapa pabrik hingga instansi pemerintahan. Misalnya, para tenaga sopir untuk pejabat eslon III dan eselon II di pemerintahan, pendidikan sopirnya minimal lulusan SMA. Maka, ada beberapa sopir di pemerintahan itu yang melanjutkan Paket C di PKBM ini.
Menanamkan rasa persaudaraan dan kekompakan
Kehadiran PKBM ini sebagai mitra pemerintah. Ketika banyak usia orang yang putus sekolah dan tidak tertampung di sekolah formal, mereka dapat melanjutkan pendidikan nonformal di PKBM. Selain waktu belajarnya lebih fleksibel dan tidak ada batasan usia. Memang seharusnya ada batasan usia bagi peserta didik, maksimal harus 17 tahun, atau maksimal 3 tahun setelah lulus dari SMP formal untuk bisa mengikuti Paket C. Untuk Paket B juga demikian harus maksimal 3 tahun sudah lulus dari SD.
Bagi peserta didik yang sudah lulus dari Paket C, apakah dapat melanjutkan studi ke jenjang universitas negeri?
Bagi siswa yang sudah lulus Paket C dari PKBM RNJ, ijazahnya bisa digunakan untuk melanjutkan pendidikan ke universitas negeri maupun swasta. Bahkan bisa digunakan untuk melanjutkan studi di universitas yang ada di luar negeri.
Kebetulan di antara alumni Paket C dari PKBM RNJ ada yang melanjutkan program sarjana di universitas negeri, misalnya ada yang melanjutkan jurusan kedokteran di Universitas Indonesia (UI). Kemudian, ada juga yang melanjutkan program sarjana di Institut Teknologi Bandung (ITB).
Kebahagiaan apa saja yang Anda dapatkan dari mengelola PKBM ini?
Saya sangat mensyukuri masih bisa menjalankan aktivitas di dunia pendidikan nonformal ini. Kebaikan yang kita berikan tidak seberapa ini, kadang dirasakan manfaatnya bagi orang lain. Kita juga kan tidak selamanya hidup, semua manusia akan meninggal. Ketika kita sudah meninggal, kita sudah tidak bisa berbuat apa-apa, tidak bisa menambah pahala, tidak bisa shalat, tidak bisa puasa.
Yang bisa menambah pahala itu ada tiga perkara, yang pertama, ilmu yang bermanfaat. Kedua, amal jariah. Kalau orang berbagi di saat dia memiliki sesuatu, itu biasa. Tapi, kalau dia mau berbagi di saat dia kondisinya sedang sulit, itu luar biasa. Ketiga, anak yang soleh. Anak yang soleh itu bukan hanya anak kandung, bisa juga keponakan, murid-murid anak didiknya. Karena dalam hadist tidak dijelaskan anak soleh itu merupakan anak kandung.
Saya selalu menyampaikan kepada anak didik yang telah lulus dari PKBM ini, kelak bisa memberikan manfaat, minimal untuk dirinya, keluarga, serta orang lain. Mudah-mudahan, dari ilmu yang diberikan kepada anak didik bisa mengalir untuk saya, keluarga saya, dan orangtua saya.
Kadang saya suka meneteskan air mata, tapi air mata bahagia, ketika mendapat kabar dari seseorang anak didik saya yang telah menyelesaikan program sarjana. Dia mengucapkan terima kasih atas kebaikan dan ketulusan saya membimbingnya selama belajar di PKBM ini. Hal kecil yang telah saya lakukan ternyata memberikan manfaat bagi orang banyak. Jadi, saya sangat bersyukur telah diberikan nikmat yang luar biasa dari Allah SWT.
Aktivitas usaha lain selain mengelola PKBM RNJ?
Saya juga mendirikan PT. Nur Agri Utama (PT. NAU) yang mendistribusikan pupuk serta alat-alat pertanian. PT. NAU bekerjasama dengan Unicam. Sekarang bisnis saya sedang merambah ke properti. Di PT. NAU saya menjabat Direktur Utama. Untuk di properti, saya minta bantuan kakak saya untuk menghandlenya, karena keterbatasan waktu saya. Karena, saat ini saya juga sedang mengikuti pendidikan pasca sarjana (S 2) jurusan Hukum di salah satu universitas.
sumber: https://visioneernews.com/nur-khasanah-sukses-mengelola-pkbm-rnj-ingin-mendirikan-universitas/
Komentar
Posting Komentar